JUAL TANAMAN TOGA ( TANAMAN OBAT KELUARGA )
Daun Ungu, Berkhasiat Sembuhkan Wasir
RP 5000,- SINOX NURSERY SEMARANG
SATUHARAPAN.COM – Daun ungu adalah tumbuhan berkhasiat obat dari Papua Nugini dan Polinesia, yang kemudian menyebar ke Indonesia.
Daun ungu memiliki bermacam-macam nama daerah, di antaranya demung, tulak, wungu (Jawa), daun temen-temen, handeuleum (Sunda), karotong (Menado), temen (Bali), kadi-kadi, kobi-kobi (Ternate), dan daun putri (Ambon). Secara internasional, tumbuhan ini dikenal dengan nama ilmiah Graptophyllum pictum.
Daun ungu, seperti dibaca di Wikipedia, adalah tumbuhan perdu tegak, setinggi 1,5-8 m. Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan.
Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat, pertulangannya menyirip, dengan permukaan atas mengkilap, dan tepinya rata. Bunganya majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang berwarna keunguan dengan panjang 3-12 cm.
Buahnya berbentuk kotak lonjong, berwarna ungu kecokelatan. Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal. Akarnya berjenis tunggal dan berwarna cokelat muda.
Daun ungu tumbuh sampai pada 1.250 m di atas permukaan air laut. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, dan tumbuh di tempat yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, juga tumbuh di tempat lembap dan hangat.
Menurut Herbarium Bogor, daunnya yang muda sering digunakan penduduk sebagai bahan makanan. Pada upacara menuai padi, daun ungu ini digunakan sebagai pelindung sajen di sawah.
Tumbuhan ini dibudidayakan dengan menggunakan biji atau stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Kemampuan dan Manfaat
Daun ungu seperti dikutip dari buku Obat Asli Indonesia, karya A Seno Sastroamidjojo, dari Penerbit Dian Rakyat (1965), dapat digunakan sebagai obat luar, untuk membersihkan rambut, obat bisul (menjadi matang dan pecah), obat kudis.
Sebagai obat dalam, biasa dimanfaatkan untuk perempuan dalam masa nifas. Daunnya direbus dan airnya sebagai diuretikum. Dicampur dengan kembang lawang, dibalurkan di atas perut bagian bawah. Juga sebagai obat anuria (ginjal, buang air kencing terhalang), mengobati batu ginjal, wasir, dan hepatitis.
Selain itu, tumbuhan ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Spesies ini berpotensi sebagai antidiabetes, dan lebih berkualitas lebih baik dibandingkan dengan metformin (obat standar antidiabetes).
Beberapa penelitian yang dilakukan beberapa peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, membuktikan manfaat kandungan daun ungu, seperti dikutip dari berkhasiat.web.id.
Daun ungu, menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, guru besar Farmasi Universitas Indonesia, mengandung pektin untuk mengembangkan saluran cerna, sehingga mempermudah defekasi dan tak menimbulkan luka atau peradangan.
Daun ungu, mengandung lendir yang bisa melunakkan kotoran sehingga mencegah terjadinya sembelit. Selain bersifat peluruh kencing (diuretik) dan mempercepat pemasakan bisul, daun ungu juga berkhasiat sebagai pencahar ringan (mild laxative), pelembut kulit (emolien).
Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid, dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Salah satu kandungan yang ada pada obat wasir alami yaitu, ambextra unlergo, ada pada daun ungu ini.
Dengan meminum rebusan daun ungu sebanyak 9-10 gram daun ungu segar dalam dua gelas air (600 cc) sampai menjadi satu gelas rebusan, satu kali dalam satu hari, lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas, hilang tak berbekas. Berkat daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis phlebodinamic seperti radium dan daflon.
Sebagai analgesik pun, khasiat daun ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan, kandungan alkaloid daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan.
Efek analgesik tersebut, ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut kemampuan efek analgesik dan antiinflamasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Itu berkat kemampuan alkaloid daun ungu dalam menghambat pembentukan prostaglandin.
Gebrakan daun ungu tak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian yang dilakukan drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Daun ungu berkhasiat mencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus, cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak.
Penelitian tersebut merekomendasikan, pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40 persen Daun ungu ternyata mengandung berjuta manfaat.
SATUHARAPAN.COM – Daun ungu adalah tumbuhan berkhasiat obat dari Papua Nugini dan Polinesia, yang kemudian menyebar ke Indonesia.
Daun ungu memiliki bermacam-macam nama daerah, di antaranya demung, tulak, wungu (Jawa), daun temen-temen, handeuleum (Sunda), karotong (Menado), temen (Bali), kadi-kadi, kobi-kobi (Ternate), dan daun putri (Ambon). Secara internasional, tumbuhan ini dikenal dengan nama ilmiah Graptophyllum pictum.
Daun ungu, seperti dibaca di Wikipedia, adalah tumbuhan perdu tegak, setinggi 1,5-8 m. Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan.
Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat, pertulangannya menyirip, dengan permukaan atas mengkilap, dan tepinya rata. Bunganya majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang berwarna keunguan dengan panjang 3-12 cm.
Buahnya berbentuk kotak lonjong, berwarna ungu kecokelatan. Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal. Akarnya berjenis tunggal dan berwarna cokelat muda.
Daun ungu tumbuh sampai pada 1.250 m di atas permukaan air laut. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, dan tumbuh di tempat yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, juga tumbuh di tempat lembap dan hangat.
Menurut Herbarium Bogor, daunnya yang muda sering digunakan penduduk sebagai bahan makanan. Pada upacara menuai padi, daun ungu ini digunakan sebagai pelindung sajen di sawah.
Tumbuhan ini dibudidayakan dengan menggunakan biji atau stek batang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Kemampuan dan Manfaat
Daun ungu seperti dikutip dari buku Obat Asli Indonesia, karya A Seno Sastroamidjojo, dari Penerbit Dian Rakyat (1965), dapat digunakan sebagai obat luar, untuk membersihkan rambut, obat bisul (menjadi matang dan pecah), obat kudis.
Sebagai obat dalam, biasa dimanfaatkan untuk perempuan dalam masa nifas. Daunnya direbus dan airnya sebagai diuretikum. Dicampur dengan kembang lawang, dibalurkan di atas perut bagian bawah. Juga sebagai obat anuria (ginjal, buang air kencing terhalang), mengobati batu ginjal, wasir, dan hepatitis.
Selain itu, tumbuhan ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Spesies ini berpotensi sebagai antidiabetes, dan lebih berkualitas lebih baik dibandingkan dengan metformin (obat standar antidiabetes).
Beberapa penelitian yang dilakukan beberapa peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, membuktikan manfaat kandungan daun ungu, seperti dikutip dari berkhasiat.web.id.
Daun ungu, menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, guru besar Farmasi Universitas Indonesia, mengandung pektin untuk mengembangkan saluran cerna, sehingga mempermudah defekasi dan tak menimbulkan luka atau peradangan.
Daun ungu, mengandung lendir yang bisa melunakkan kotoran sehingga mencegah terjadinya sembelit. Selain bersifat peluruh kencing (diuretik) dan mempercepat pemasakan bisul, daun ungu juga berkhasiat sebagai pencahar ringan (mild laxative), pelembut kulit (emolien).
Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid, dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Salah satu kandungan yang ada pada obat wasir alami yaitu, ambextra unlergo, ada pada daun ungu ini.
Dengan meminum rebusan daun ungu sebanyak 9-10 gram daun ungu segar dalam dua gelas air (600 cc) sampai menjadi satu gelas rebusan, satu kali dalam satu hari, lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas, hilang tak berbekas. Berkat daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis phlebodinamic seperti radium dan daflon.
Sebagai analgesik pun, khasiat daun ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan, kandungan alkaloid daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan.
Efek analgesik tersebut, ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut kemampuan efek analgesik dan antiinflamasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Itu berkat kemampuan alkaloid daun ungu dalam menghambat pembentukan prostaglandin.
Gebrakan daun ungu tak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian yang dilakukan drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Daun ungu berkhasiat mencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus, cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak.
Penelitian tersebut merekomendasikan, pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40 persen Daun ungu ternyata mengandung berjuta manfaat.
1. Daun Dewa
Daun dewa yang termasuk tanaman obat keluarga ini mengandung beberapa senyawa kimia seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, polifenol, sterol, tannin, vanilat, asam klorogenat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoate, alkaloid, dan triterpenoid. Selain senyawa tersebut, terdapat pula sifat-sifat kimiawi pada setiap zat kimia di dalamnya, seperti antikoagulan, diuretik, anti-peradangan, anti-bakteri, sitostatik, analgesik, anti-toksin, anti-kolestrol, anti-piretik, hipotensif, dan hipoglikemin.
Daun dewa bisa dimanfaatkan sebagai tanaman untuk mengataasi penyakit stroke, rematik, gula tinggi (diabetes), sakit jantung, hipertensi, kanker, pendarahan atau pembengkakan payudara, luka, bekas gigitan binatang buas, kutil, ganglion (sejenis kista yang mucnul pada bagian tangan dan kaki), batuk darah, muntah darah, demam berdarah, kejang-kejang pada anak, wasir, keseleo, gangguan haid, dan beberapa sifat-sifat kimia tersebut yang termasuk fungsi pengobatannya.
3. Belimbing
Belimbing adalah buah yang mempunyai cita rasa asam dan manis. Di dalamnya terkandung banyak air atau sari sehingga banyak diolah menjadi minuman yang menyegarkan. Pada bagian buahnya terdapat banyak sekali kandungan vitamin C.
Belimbing merupakan buah yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi beberapa gangguan terhadap kesehatan. Orang yang mempunyai masalah pada organ ginjalnya disarankan untuk banyak konsumsi belimbing dikarenakan pada buah ini terkandung asam oxalat. Sedangkan untuk orang-orang dengan kolesterol tinggi atau diabetes tidak boleh konsumsi buah ini karena mengandung gula yang tinggi.
4. Daun Kelor
Daun kelor adalah tumbuhan dari suku Moringaceae yang mempunyai bentuk bulat seperti telur, ukurannya kecil-kecil, bertumpuk majemuk dalam satu tangkai, biasa digunakan untuk membuat sayur atau obat. Daun kelor yang termasuk dalam macam-macam tanaman obat keluarga ini dianjurkan oleh WHO, organisasi kesehatan dunia untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak pada usia pertumbuhan dikarenakan mengandung banyak sekali vitamin dan mineral.
Sedangkan pemanfaatan daun kelor sebagai TOGA umumnya untuk pencegahan penyakit, seperti panyakit jantung, kanker, diabetes, dan arthritis. Sudah banyak sekali penelitian atau studi ilmiah yang melibatkan daun kelor sebagai objek utama yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah tidak semua bagian daun kelor aman dimakan. Bagian akarnya lebih baik dihindari karena mengandung zat beracun yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Ibu hamil juga tidak dibolehkan konsumsi daun kelor.
5. Daun Bayam Duri
Bayam duri adalah tanaman yang pada bagian pangkal tangkai daunnya terdapat duri. Selebihnya, bayam duri mempunyai warna dan bentuk yang tidak jauh berbeda dengan bayam biasa, termasuk manfaatnya. Bayam duri dikenal baik oleh masyarakat sebagai tanaman obat traidisonal untuk mengobati berbagai penyakit.
Beberapa penyakit yang bisa dibantu pengatasannya oleh bayam duri antara lain kencing nanah, anyang-anyangan (kencing yang tidak lancar), bisul, demam, eksim, kurang darah, dan gangguan produksi ASI. Kemampuan tersebut tentu tidak lepas dari berbagai kandungan kimia di dalamnya, seperti tanin, zat besi, kalium nitrat, hentriakontan, amarantin, spinasterol, dan rutin.
9. Landep
Nama tanaman ini, landep, mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan dan Asia tropik ini mempunyai banyak khasiat sebagai tumbuhan obat keluarga karena menyimpan ragam kandungan seperti saponin, garam kalium, flavonoid, tanin, dan silikat. Bagian akarnya mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol.
Daun landep mempunyai khasiat untuk mengatasi rasa sakit ketika kencing atau sebagai peluruh kencing. Kemampuan tersebut dimiliki oleh daun landep karena mempunyai sifat diuretik dari kandungan-kandungan kimiawi yang secara alami berada di dalamnya. Selain bagian daunnya, bagian akar landep juga bisa dimanfaatkan untuk meredakan demam. Sedangkan kulit kayunya mempunyai khasiat untuk meluruhkan dahak dan keringat.
10. Daun Miana Merah
Daun miana merah adalah tanaman yang cukup populer di Indonesia, meski sebagian orang juga belum pernah mendengarnya. Daun miana yang juga mendapat sebutan lain daun iler mempunyai warna daun yang cukup mernarik yakni merah keunguan dengan tepi daun berwarna hijau. Daun miana banyak dirawat sebagai tanaman hias karena memiliki daya tarik pada bagian daunnya. Selain itu, daun miana juga mempunyai karakteristik sebagai tanaman obat-obatan atau tanaman herbal.
Gangguan kesehatan seperti wasir atau ambeien bisa diobati oleh daun miana merah dengan cara meminumnya. Selain wasir, daun miana juga berkhasiat untuk membantu memecahkan dan mengeringkan bisul dengan cara megnompresnya beberapa menit hingga bisul sembuh dan kering. Terakhir, daun miana juga mampu menolong penderita diabetes dengan memnumnya secara rutin hingga kadar gula darah turun.
11. Daun Pepaya
Pepaya menghasilkan buah yang nikmat, bisa disantap sebagai hidangan penutup atau hidangan di meja saat acara-acara tertentu. Selain menghasilkan buah, pepaya juga mempunyai daun yang sejak lama digunakan sebagai tanaman berkhasiat atau tanaman obat keluarga yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Daun pepaya bisa digunakan untuk mencegah kanker karena sarat akan getah putih seperti susu, Selain mengandung senyawa antikanker. Daun pepaya juga menyimpan senyawa karpain yang baik untuk menghambat kinerja beberapa jenis mikroorganisme yang mengganggu fungsi pencernaan. Daun pepaya bisa juga dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah serta mengobati demam berdarah dan nyeri haid.
12. Jinten Hitam
Jintan atau jinten hitam adalah tumbuhan herbal yang dikenal dengan nama lain Habbatusauda. Tanaman obat keluarga yang satu ini telah lama digunakan oleh umat Muslim karena memang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka tidak heran, bila habbatasauda sangat dicari di negara-negara timur tengah seebagai media pengobatan.
Jinten hitam sendiri sudah diteliti dan dilaporkan memberi manfaat pada bidang farmasi untuk banyak jenis pengobatan seperti anti-bakteri, anti-jamur, analgesik, anti-radang, anti-maag, anti-hipertensi, antivirus, asma, alergi, gangguan imun, masalah pada saluran pencernaan, diabetes, kanker usur besar, dan epilepsi. Perlu juga ketahui bahwasanya jinten hitam memberikan beberapa efek samping sehingga pengonsumsiannya harus di bawah pantauan ahli pada dosis yang dianjurkan.
13. Pegagan
Mungkin pegagan sudah dikenal oleh banyak penduduk Indonesia. Tetapi, apakah banyak yang tahu kalau daun pegagan ternyata mempunyai fungsi pengobatan tradisional? Tanaman yang banyak tumbuh di kawasan Afrika, Asia Tenggara, dan India ini telah digunakan sbeagai obat-obatan. Seperti di India, pegagan dipakai dalam tradisi Ayurvedic.
Beberapa kondisi kesehatan yang terganggu bisa diatasi oleh daun pegagan, seperti sifilis, asma, dan psoriasis (masalah kulit). Selain itu, pegagan juga banyak dimanfaat sebagai tanaman obat keluarga utnuk mengobati penyakit ulkus lambung, epilepsi,diare, demam, hepatitis, dan kelelahan mental.
15. Kemuning
Dikutip dari berbagai sumber, pada bagian daun kemuning terkandung 60 senyawa minyak atsiri yang hampir memenuhi 0,01% diisi oleh cadinene dan seskuiterpen. Selain minyak atsiri, ada juga senyawa alkaloid tanin, saponin, dan glikosida jantung. Pada kemuning juga terdapat flavonoid, alkaloid indol, dan kumarin.
Daun kemuning yang mempunyai bentuk cantik seperti tanaman hias ini dapat digunakan untuk mencegah terjadinya koagulasi atau bekuan darah. Selain itu, daun kemuning juga telah diuji lewat studi ekstrak etanol yang melibatkan tikus sebagai subjek penelitiannya dengan hasil terjadinya penurunan jumlah glukosa darah yang signifikan, sehingga ditarik kesimpulan bahwa daun kemuning juga baik untuk pengidap diabetes.
16. Daun Murbei
Murbei atau mullberry merupakan buah yang senada dengan blackberry, warnanya merah kehitaman dengan rasa asam yang menyegarkan, biasa dikembangbiakkan sebagai tanaman pakan ulat sutera. Tidak banyak yang tahu kalau pada bagian daun murbei tersimpan kemampuan luar biasa untuk kesehatan manusia.
Menurut catatan pada sebuah jurnal hasil penelitian pada tahun 2012, daun murbei mengandung senyawa asam galik (galic acid) yang bisa bekerja menurunkan tingkat glukosa pada darah. Laporan tersebut diperkuat oleh hasil riset lain yang dijurnalkan juga bahwa daun murbei memberi dampak terhadap pasien diabetes tipe 2 dengan tanda terjadinya kestabilan kadar glukosa setelah mengonsumsi sukrosa murni yang terdapat pada daun murbei.
17. Kumis Kucing
Kumis kucing telah diyakini sejak lama oleh penduduk Asia sebagai tanaman obat tradisional keluarga yang bisa mengobati penyakit yang berkaitan dengan ginjal. Tanaman kumis kucing yang bisa tumbuh pada daerah beriklim tropis dan subtropis ini mengandung beberapa zat aktif seperti rosmarinic acid, flavonoid, lipophilic, sinensetin, orthosiphol, dan orthosiphon.
Tanaman kumis kucing diambil bagian daunnya untuk dijadikan bahan peluruh batu ginjal. Hal tersebut dapat dilakoni oleh daun kumis kucing karena mempunyai sifat diuretik dengan meluruhkan atau membersihkan saluran kencing. Selain itu, kandungan zat aktif di dalam kumis kucing juga dapat menyembuhkan penyakit asam urat, hipertensi, diabetes, dan beberapa penyakit lain meski dikonsumsi mandiri atau dicampur dengan macam-macam tanaman obat keluarga lainnya.
18. Daun Sirih
Orang-orang yang tinggal di pelosok desa, sebut saja suku Bayan yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat, mempunyai kebiasaan mengunyah daun sirih bersama kapur dan pinang. Kegiatan tersebut ternyata bukan sebatas tradisi atau budaya, tetapi berdasarkan penelitian ternyata mengunyah sirih ada hubungannya dengan penyakit kanker mulut serta pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat maliginan.
Daun sirih juga mempunyai kegunaan sebagai tanaman herbal untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti batuk berdahak, sariawan, bronkitis, kulit berjerawat, sakit gigi, keputihan, demam berdarah, haid tidak teratur, asma, radang tenggorokan, gusi bengkak, mata merah dan gatal, bau ketiak, menghilangkan bekas luka bakar, bisul, mimisan, pendarahan pada gusi, dan permukaan kulit yang terasa gatal.
19. Daun Salam
Daun salam termasuk tanaman rempah yang dipakai sebagai bumbu penyedap masakan. Selain umum dipakai di dapur sebagai bahan pencampur masakan, daun salam juga banyak dijadikan tanaman herbal untuk memberikan manfaat kesehatan atau sebagai tanaman obat untuk ragam penyakit.
Senyawa yang tertanam di daun salam dibantu oleh vitamin dan mineral untuk menghadirkan fungsi pengobatan. Salah satu penyakit yang bisa ditangani oleh daun salam aalah diabetes tipe 2 dengan cara menurunkan glukosa darah, kolesterol, dan kadar trigliserida di dalam tubuh. Perubahannya akan terlihat setelah mengonsunsi daun salam bubuk minimal selama satu bulan.
20. Daun Jambu Biji
Pasti Anda sering melihat iklan produk obat atau minuman untuk melancarkan gangguan pencernaan seperti diare. Bila diperhatikan, kebanyakan produk tersebut menggunakan bahan dasar jambu biji. Ternyata memang benar, dari tinjuan medis diketahui bahwa jambu biji mempunyai ragam manfaat kesehatan, terlebih pada bagian daunnya yang banyak dipakai menjadi tanaman obat keluarga.
Daun jambu biji bisa menanggulangi masalah diare. Masalah kesehatan yang banyak menimpa orang ini tidak bisa dianggap enteng. Tercatat bahwa setiap tahun banyak orang yang meninggal akibat diare kronis. Untuk itu, segera gunakan daun jambu biji bila Anda sedang terkena diare. Diare harus ditangani dengan cepat dan sigap, jangan dipandang sebelah mata meski terkesan sebagai penyakit remeh.
21. Daun Sukun
Sukun yang mempunyai nama latin Artocarpus altilis merupakan tumbuhan buah yang sering diolah menjadi camilan seperti keripik atau direbus, ada juga yang mengolah dagingnya untuk dijadikan sayur. Selain nikmat dikonsumsi sebagai makanan, ternyata sukun, terutama bagian daunnya, mempunyai khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
Banyak penelitian yang melaporkan adanya senyawa khusus pada daun sukun yang berguna untuk penderita diabetes, gagal ginjal, penyakit jantung, asam urat, dan kolesterol tinggi. Beberapa senyawa tersebut antara lain asam hidrosionat, polifenol, quercetin, tannin, artoindosionin, dan ortoindonesionin yang banyak digunakan sebagai komponen aktif dalam bahan obat.
22. Kayu Manis
Kayu manis adalah rempah tradisional yang telah lama digunakan oleh manusia sebagai bumbu penyedap masakan. Kayu manis bisa juga dikonsumsi sebagai suplemen untuk meringankan beragam penyakit seperti jantung, radang sendi, perut kembung, dan kulit dengan menambahkan madu sebagai campurannya untuk memberikan rasa manis.
Di dalam kayu manis tertanam antimikroba yang kuat, anti-peradangan, anti-infeksi, dan anti-koagulan. Ada juga antioksidan, polifenol, kalsium, zat besi, mangan, dan serat pada kayu manis. Keberadaan komponen aktif di dalam kayu manis membuatnya baik dipergunakan sebagai tanaman obat keluarga untuk mengontrol gula darah, meningkatkan kewaspadaan mental, mencegah penyakit jantung, meningkatkan fungsi usus besar, mencegah kanker, mengurangi peradangan konstan jaringan internal otak, mengurangi nyeri rematik, dan mengobati infeksi saluran pernafasan.
24. Adas Pulosari
Adas adalah tanaman rempah yang kerap dipakai sebagai bumbu masak. Tanaman ini dikenal dengan nama lain pulosari sehingga banyak juga yang menyebutnya sebagai adas pulosari. Rempah yang mudah ditemukan di Indonesia ini sudah lama dijadikan komoditi ekspor. Hal tersebut tak lepas dari kelebihan yang dimiliki oleh adas pulosari.
Sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang berkhasiat, adas pulosari sudah tentu menyimpan banyak kandungan seperti minyak atsiri, anetol, pinen, dipenten, fenkon, limonen, felandren, asam anistat, anisaldehid, dan minyak lemak. Adas pulosadri bisa dimanfaat sebagai ramuan obat untuk meredakan batuk, sakit perut, mual, diare, dan perut kembung. Tanaman ini juga bisa dikonsumsi untuk mengobati ambeien, ambeien berdarah, bau mulut, biduran, dan batu empedu.
25. Brotowali
Brotowali adalah tanaman obat tradisional yang tempat pertumbuhannya terbilang fleksibel. Keberadaan brotowali ada di berbagai daerah di nusantara, mulai dari Jawa, Bali, hingga ke Ambon. Brotowali banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu atau bisa juga diolah menjadi bahan dasar pembuatan obat tradisional.
Brotowali mempunyai sifat analgesik, alkaloid, antipiretik, antineoplastik, antidiabetik, antioksidan, antidepresan, antiporotik, anti-alergi, dan imunologi. Keseluruhan sifat tersebut menjadikan brotowali sebagai tanaman obat keluarga yang serbaguna, bisa dipakai untuk memenyembuhkan luka, menyembuhkan penyakit kulit, mengontrol gula darah, menurunkan panas demam, menyembuhkan nyeri rematik, menghilangkan gatal, menyembuhkan malaria, dan mengobati diare.
27. Jeruk Nipis
Jeruk nipis menjadi buah yang sangat akrab di tengah masyarakat di Indonesia. Buah yang banyak tersebar di Asia dan Amerika Tengah ini mempunyai rasa daging buah yang asam. Di dalamnya terkandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Jeruk nipis bisa digunakan untuk menyedapkan masakan, membuat minuman penyegar, bahan pembuat asam stirat, serta campuran jamu.
Tanaman obat keluarga jeruk nipis bisa dijadikan herbal alami untuk menghilangkan sumbatan vital energi, meluruhkan dahak, mengobati batuk, meluruhkan kencing dengan sifat diuretiknya berikut keringat, serta mendukung proses pencernaan bekerja lebih baik. Selain itu, jeruk nipis juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati ambeien, amandel, anyang-anyangan, batu ginjal, batuk disertai influenza, demam, difteri, haid tidak teratur, vertigo, radang tenggorokan, panu, pegal linu, sakit gigi, dan tekanan darah tinggi.
28. Delima
Delima adalah buah dengan bentuk bulat yang mempunyai warna merah menyala, putih, atau ungu. Buah dengan ukuran yang tidak jauh berbeda dengan buah jeruk ini banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Nama latinnya Punica Granatum, berasal dari Timur Tengah dengan segudang khasiat dalam bidang pengobatan tradisional.
Bagian biji, daging buah, kulit buah, daun, bunga, kulit kayu, hingga akar tanaman delima bisa digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa khasiat dari buah dengan rasa nikmat ini di bidang pengobatan antara lain untuk obat cacingan, pembersih lambung, disentri, keputihan, rasir, nyeri lambung, muntah darah, radang gusi, pendarahan, penurun demam, sariawan, obat batuk, hipertensi, rematik, dan bronkitis.
30. Mengkudu
Pace, kudu, cangkudu, kodhuk, atau tibah adalah sebutan pada beberapa daerah besar di Indonesia yang merujuk pada buah mengkudu. Buah mengkudu dihasilkan dari pohon yang dapat tumbuh mencapai 3 – 8 m pada ketinggian rendah hingga 1500 mdpl. Buah mengkudu sering digunakan oleh masyarakat untuk sayur, rujak, dan bahan obat-obatan.
Tanaman obat keluarga dengan tampilan buah yang unik ini mengandung sejumlah senyawa kimia yang bisa melakukan banyak fungsi pengobatan atau pemeliharaan kesehatan, seperti melancarkan sistem peredaran darah, membunuh bakteri pembuat infeksi, mencegah kanker, mengobati batuk, meningkatkan imunitas, mengobati sakit kuning, mengobati perut kembung, luka pada usur halus, radang lambung, dan masih banyak lagi.
31. Kapulaga
Kapulaga adalah tanaman asli Bhutan, Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan yang kerap dipakai sebagai bahan rempah untuk membuat bumbu masakan tertentu, atau diolah menjadi campuran jamu dan obat-obatan herbal tradisional. Masyarakat di Indonesia telah lama memanfaatkan kapulaga sebagai obat tradisional. Bagian yang digunakan antara lain akar, buah, dan batangnya.
Ragam khasiat dari biji kapulaga bisa untuk membantu mengatasi berbagai keluhan yang berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti sakit perut, susah buang air besar, diare, dan gangguan pencernaan lain. Kapulaga juga bisa melancarkan sirkulasi darah dan menormalkan tekanan darah sehingga cocok untuk penderita hipertensi. Bukan hanya itu, kapulaga juga dilaporkan mempunyai sifat diuretik yang bisa melancarkan pengeluaran urin sehingga baik untuk ginjal.
32. Bangle
Bangle juga termasuk tanaman rempah-rempah yang digolongkan dalam suku temu-temuan. Bagian rimpangnya yang banyak dipakai sebagai bumbu dapur dan juga bahan pengobatan. Banyak yang mengira kalau bangle adalah jahe karena tampilannya yang sangat mirip, padahal aslinya berbeda baik darai segi rasa ataupun khasiatnya sebagai tanaman obat keluarga.
Bangle di negara Thailand banyak digunakan untuk minyak pijat. Sementara di negara lain, termasuk Indonesia, bangle banyak dimanfaatkan untuk mengobati demam, sakit perut, sakit kepala, sakit kuning, cacingan, rematik, perut kembung, batuk berdarah, dan masuk angin. Bagian yang digunakan untuk pembuatan obat lebih sering rimpang dan daunnya.
33. Jahe
Pasti semua orang sudah kenal dengan rempah yang satu ini. Jahe merupakan tanaman obat keluarga berbentuk rimpang yang mempunyai rasa dominan pedas karena mengandung senyawa keton bernama zingeron. Bagian rimpang jahe banyak dipakai sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Varietas jahe ada jahe gajah, jahe kuning, dan jahe merah yang bisa Anda tanam sendiri di rumah.
Banyak orang yang mengenal bahwa jahe dinikmati sebagai minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Padahal, jahe juga bisa dipakai untuk mengobati berbagai jenis masalah perut, seperti mabuk, sakit perut, mual, diare, perut kembung, morning sickness, muntah pasca operasi, dan hilangnya nafsu makan. Selain itu, jahe juga mempuynai kegunaan lain untuk masalah nyeri otot, nyeri haid, nyeri punggung bawah, nyeri dada, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas.
34. Kencur
Kencur atau cekur (nama lainnya) adalah tanaman obat yang mirip dengan jahe, tergolong dalam suku temu-temuan. Rimpang kencur mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid yang berperan sebagai stimulan. Kencur biasa ditanam di halaman rumah sebagai tanaman obat tradisional.
Kencur biasa diramu menjadi bahan obat untuk mengobati influenza, batuk, masuk angin, keseleo, membersihkan darah kotor, mengobati mulas, radang lambung, daire, sakit kepala, dan batu ginjal. Pengobatan kencur bisa dilakukan secara mandiri di rumah atau ke pusat pengobatan tradisional yang telah berpengalaman dalam melakukan terapi penyakit dari bahan herbal.
35. Kunyit
Jahe, kencur, dan kunyit ibarat tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. Jika jahe dan kencur berguna untuk menyedapkan masakan, begitupun kunyit. Kembali pada kaitannya dengan tanaman obat keluarga, apakah kunyit termasuk? Sudah pasti. Kunyit bisa dijadikan bahan obat traidisonal ataupun bahan pemelihara kondisi tubuh agar tidak gampang sakit.
Kunyit banyak dipilih sebagai terapi pengobatan tradisional karena diyakini lebih efektif daripada menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter. Dari beberapa penggunaannya, diketahui bahwa kunyit biasa dipakai untuk menghilangkan rasa gatal, membunuh virus, mencegah depresi, menurunkan tekanan darah, meredakan demam, mengusir bau badan, mengatasi gatal akibat cacar air, obat malaria, diare, penambah stamina, obat radang gusi, dan telat datang bulan.
36. Temulawak
Pada urutan terakhir ada temulawak yang juga berasalkan dari anggota temu-temuan atau Zingiberaceae. Temulawak ditemukan pertama kali di Indonesia tepatnya di Pulau Jawa, begitu menurut Wikipedia. Sekarang ini, temulawak sudah banyak dibudidayakan di beberapa negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. Pembudidayaannya semakin melebar ke negara-negara Asia Tenggara lain karena temulawak mempunyai banyak khasiat pengobatan.
Rimpang temulawak bisa dianggaps sebagai sahabat sejak zaman nenek moyang kita. Sejak dulu hingga sekarang, secara turun-temurun temulawak telah dipakai untuk mengobati diare, perut kembung, maag, sakit kuning, dan badan pegal-pegal. Temulawak juga menyimpan antioksidan yang bisa mencegah terjadinya penggumpalan darah. Di dalamnya juga terdapat kandungan minyak atsiri dan kurkumin yang berperan sebagai anti-radang.
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati.
Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.
Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma) atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan phonex dactylifer yang berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak maupun masih mentah. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak membutuhkan proses demikian. Manfaat dan khasiat kurma yaitu:
- Tamr (kurma kering)untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
- Ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi).
- Potasium didalam kurma berguna untuk mengatasi masalah stress, sembelit dan lemah otot. Tidak hanya itu, berkat zat besi dan kalsium yang ada pada kurma, orang bakal terhindar dari penyakit yang beresiko tinggi seperti penyakit jantung dan kencing manis.
- Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma memberi khasiat untuk mencerdaskan otak mereka
Ginseng (Panax) adalah sejenis terna yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng tumbuh di wilayah belahan bumi utara terutama di Siberia, Manchuria, Korea, dan Amerika Serikat. Jenis ginseng tropis dapat ditemukan di Vietnam, dan Indonesia. Ginseng sering kali digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, penguat daya tahan tubuh, mengurangi kelelahan, meningkatkan stamina, memperbaiki kondisi mental dan gangguan kejiwaan, meningkatkan pengeluaran cairan tubuh dan mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah iritasi, mengeluarkan racun, serta membantu pemulihan dari penyakit.
Ginseng (Panax) adalah sejenis terna yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng tumbuh di wilayah belahan bumi utara terutama di Siberia, Manchuria, Korea, dan Amerika Serikat. Jenis ginseng tropis dapat ditemukan di Vietnam, dan Indonesia. Ginseng sering kali digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, penguat daya tahan tubuh, mengurangi kelelahan, meningkatkan stamina, memperbaiki kondisi mental dan gangguan kejiwaan, meningkatkan pengeluaran cairan tubuh dan mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah iritasi, mengeluarkan racun, serta membantu pemulihan dari penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar