Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]
Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter.[4] Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun).[5] Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau.[5] Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm.[4] Selain itu daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm.[4] Tanaman ini memiliki bunga yang harum.[4]
Habitat[sunting | sunting sumber]
Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun.[5] Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin.[5]
Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitas matahari penuh tanpa halangan.[5] Jika diberi halangan maka produksi bunganya menurun.[5] Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik.[4] Secara keseluruhan, alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.[4]
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat.[6] Di habitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun.[4] Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamen untuk menghias pagar dan tembok.[3]
Kandungan Tanaman Bunga Alamanda
Daun tanaman alamanda mengandung senyawa alkaloid. Buahnya mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Kulit batang tanaman alamanda mengandung saponin dan tanin. Kandungan-kandungan tersebut sangat bermanfaat sebagai bahan pengobatan tradisional.
manfaat dan bunga alamanda untuk kesehatan berikut ini:
- Mengobati penyakit kulit. Bagian alamanda yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit adalah daunnya. ...
- Mengobati penyakit hati. ...
- Sebagai obat pencahar. ...
- Mengobati penyaki disentri. ...
- Mengobati sembelit. ...
- Mengobati bengkak. ...
- Mencegah radikal bebas. ...
- Membunuh bakteri.
- Mengobati penyakit kulit. Bagian alamanda yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit adalah daunnya. ...
- Mengobati penyakit hati. ...
- Sebagai obat pencahar. ...
- Mengobati penyaki disentri. ...
- Mengobati sembelit. ...
- Mengobati bengkak. ...
- Mencegah radikal bebas. ...
- Membunuh bakteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk meningkatkan mutu dan kreatifitas kami
silahkan beri komentar ke kami. Terima kasih
SEMOGA AMAL IBADAH ANDA DILIPATGANDAKAN OLEH ALLAH, AMIEN