STUDI PENGAMATAN UMUR KACANG HIAS (ARACHIS PINTOI) SEBAGAI BIOMULSA DALAM BUDIDAYA CABAI MERAH KERITING (CAPSICUM ANUUM)
Cabai merupakan salah satu sayuran favorit masyarakat Indonesia. Keunggulan
cabai terletak pada rasa pedasnya yang menggugah selera makan.
Selain itu cabai digunakan sebagai obat yang berhubungan dengan
penyakit pernafasan juga bahan industri. Selain berbagai manfaat
tersebut, cabai juga memiliki banyak jenis atau varietas dan memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Tahun 2011 produktivitas cabai di Indonesia
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dari 5.60 ton per hektar
menjadi 6.19 ton per hektar (BPS, 2013). Teknik budidaya tanaman cabai
yang intensif seringkali dilakukan untuk menunjang peningkatan
produksi cabai agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Budidaya
tanaman cabai yang termasuk kedalam tanaman sayuran memerlukan
pengolahan tanah secara intensif, yang akan mempengaruhi
keberadaan unsur hara dalam tanah. Penggunaan mulsa merupakan
salah satu upaya meningkatkan produksi pertanian. Jenis mulsa yang
umum digunakan untuk budidaya tanaman adalah jenis mulsa plastik
perak. Tetapi saat ini sudah ada beberapa alternatif mulsa yang
digunakan salah satunya adalah Arachis pintoi. Biomulsa Arachis
pintoi diharapkan dapat membantu memperbaiki lingkungan mikro dan
menekan pertumbuhan gulma. Umur tanam yang sesuai diduga dapat
memberikan penutupan yang baik sehingga berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman cabai merah keriting, dan mampu menekan
gulma sehingga produktivitas maksimal. Penelitian dilaksanakan di
kebun percobaan I’Fast Club samping Green TV Kampus IPB, Bogor,
Kec. Dramaga, Kab. Bogor. Penelitian dirancang dengan menggunakan
Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal, yaitu
dengan empat perlakuan waktu tanam A. pintoi dan dua pembanding:
M0 monokultur tanaman cabai tanpa mulsa; M1 monukultur tanaman
cabai dengan MPHP; M2 8 minggu A. pintoi sebelum cabai ditanam; M3 6
minggu A. pintoi sebelum cabai ditanam; M4 4 minggu A. pintoi sebelum
cabai ditanam; M5 2 minggu A. pintoi sebelum cabai ditanam.
Pengamatan dilakukan terhadap fase generatif dan vegetatif
tanaman cabai. Parameter fase generatif yang diamati meliputi jumlah
bunga dan jumlah buah. Sementara itu parameter fase vegetatif
yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah daun, dan
jumlah cabang. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan M3 dengan umur
A. pintoi 3 minggu sebelum penanaman cabai memberikan hasil terbaik
terhadap pertumbuhan cabai. Perlakuan M3 memberikan pengaruh
yang nyata terhadap jumlah buah, jumlah cabang, dan tinggi tanaman
cabai dibandingkan perlakuan lainnya. Penggunaan A. pintoi sebagai
biomulsa memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan
pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah ruas) dan hasil produksi
cabai merah keriting dibandingkan kontrol dan penggunaan mulsa
plastik hitam perak.
BIBIT TANAMAN KACANGAN ARACHNIS PINTHOI UNTUK PERKEBUNAN KAKAO |
PERAKARAN YANG LEBAT |
PENCUCIAN TANAH DARI AKAR |
PASTIKAN BERSIH |
DITIRISKAN |
PERSIAPAN PACKING |
10.000 POLIBAG JADI TUJUH DOS / KOLI |
DOS DIBERI ALAS KORAN |
SUDAH SIAP DI DOS |
PACKING DOS |
ALAMAT PENGIRIM DAN PENERIMA |
SAMPAI DI KARGO BANDARA AHMAD YANI SEMARANG |
LENGKAP DENGAN NOTA |
PEMBAYARAN MELALUI REKENING BANK BRI |
BUKTI TRANSFER DI BBM ATAU MMS |
SURAT PENGAMBILAN BARANG DI BANDARA TUJUAN |
TANAMAN PENGIKAT NITROGEN DARI UDARA UNTUK PERKEBUNAN ANDA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk meningkatkan mutu dan kreatifitas kami
silahkan beri komentar ke kami. Terima kasih
SEMOGA AMAL IBADAH ANDA DILIPATGANDAKAN OLEH ALLAH, AMIEN