Untuk menghasilkan bromelia yang mampu memesona orang yang melihatnya diperlukan beberapa teknik perawatan, yaitu di antaranya:
A. Suhu dan Kelembapan
Sebagat tanaman asli hutan tropis, bromelia inenyukai tempat yang
lembap dengan sirkulasi udara yang balk. Idealnya, kelembapan yang
disukai tanarnan ini sekitar 60% dengan suhu 15-30° C. Pada dasarnya,
bromelia bisa ditanam di mana pun, dari dataran rendah hingga dataran
tinggi, asalkan suhu dan pencahayaannya disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman.
Untuk menjaga kelembapan, biasanya dilakukan penyiraman dan
pengabutan. Persentasinya tergantung kebutuhan. Bahkan, ada yang sengaja
memasang kipas angin (Van) besar yang dinyalakan dari pagi hingga sore
hari.
B. Kebutuhan Air
Berbeda dari tanaman bias lainnya, akar bromelia tidak hanya bertugas
menyerap nutrisi dan air, tetapi juga berperan sebagai penopang atau
pengikat, sehingga bromelia dapat tumbuh di tebing atau bebatuan sekali
pun. Namun, saat dibudidayakan di tempat yang berbeda, faktor kebutuhan
air harus diperhatikan.
Beberapa hobiis biasanya menyiram bromelia 2-3 kali seminggu. Angka
tersebut sebenarnya tidak bisa dijadikan patokan. Penyiraman sebaiknya
dilakukan jika media tampak kering. Kondisinya pasti berbeda antara
cuaca panas, mendung, atau hujan. Dengan demikian. penyerapan air oleh
akar bisa dilakukan secara maksimal dan media tanam juga tidak terlalu
lembap. Ciri tanaman yang kekurangan air bisa terlihat dari daunnya yang
berubah agak kekuningan. Namun. jika sudah diberi air, warna daun akan
kembali seperti semula.
C. Intensitas Cahaya Matahari
Kebanyakan tanaman dari famili Bromeliaceae tidak tahan terhadap
terpaan cahava matahari langsung dalam jangka waktu yang lama, kecuali
jenis tertentu. Ciri bromelia yang mampu beradaptasi di tempat terbuka
adalah bromelia yang berdaun tebal, kaku, berduri tajam, dan berwarna
abu-abu hijau atau abu-abu keperakan. Beberapa jenis di antaranya adalah
Ananas, Puva, Bilbergia, dan Hectias. Bahkan, bentuknya semakin
sempurna jika ditanam di tempat yang panas.
Sementara itu, bromelia yang berdaun tipis, halus, berduri kecil, dan
berwarna keungguan, lebih senang berada di tempat yang cahayanya tidak
terlalu kuat. tetapi juga tidak terlalu gelap. Beberapa di antaranya
adalah Neuregelia, Cryptanthus, Nidularium, dan Guzmania.
D. Media Tanam
Beberapa alternatif media tanam yang bisa digunakan untuk bromelia
adalah cocopeat, sekam, sabut kelapa, cacahan pakis, dan humus andam.
Beberapa hobiis biasa menggunakan campuran media tanam yang berbeda
untuk tanaman bromelia. Misalnya, hanya menggunakan media tanam cocopeat
dengan penyiraman tidak perlu dilakukan sesering mungkin.
Selain itu, juga membenamkan pupuk di empat titik mengitari tanaman.
Tujuannya agar pupuk tidak cepat menguap dan pemberiannya cukup
diberikan 3 bulan sekali. Namun, jangan sekali-kali memberikan pupuk
kandang pada bromelia, karena bisa menyebabkan daun tumbuh melebar dan
memanjang tidak karuan. Jika ingin membuat bromelia tampil kompak dan
penuh warna, berikan pupuk slow release dengan kandungan N tinggi.
E. Repotting
Setiap tanaman membutuhkan ruang hidup. Bila tanaman sudah terlalu
sesak, persaingan unsur hara pun ketat. Begitu pula dengan bromelia,
jika besar tanaman sudah tidak sesuai lagi dengan pot, otomatis
pertumbuhan bromelia menjadi terhambat. Berikut ini tahapan melakukan
repotting pada tanaman bromelia.
1. Siapkan bromelia yang akan di-repotting dan pot pengganti yang
ukurannya lebih besar. Balikkan tanaman yang akan diganti potnya, lalu
tarik pelan-pelan hingga tanaman keluar dari pot tanpa terputus akarnya.
3. Isi dasar pot yang baru dengan styrofoam, lalu masukkan media tanam
yang baru, yakni berupa campuran cocopeat dan arang sekam dengan
perbandingan 1:1 hingga ketinggian setengah pot.
4. Masukkan tanaman secara perlahan, lalu tambahkan media hingga menutup seluruh akar.
5. Usai repotting, letakkan tanaman di tempat yang teduh dan terlindung
dari hujan. Tanaman yang baru di-repotting sangat rentan terhadap
perubahan cuaca.
(Artikel ini dikutip dari buku Pesona Bromelia. Redaksi Agromedia. 2008)